logo
Mengintip Serunya Yadnya Kasada, Tradisi Warga Lempar Kurban di Kawah Bromo

Riris Permatasari

Yadnya Kasada adalah ritual larung hasil bumi ke kawah Gunung Bromo. Suku Tengger biasa melakukan ritual ini setiap tahun untuk memohon keselamatan dan tolak balak guna menjauhkan malapetaka. 

Upacara Kasada sendiri mungkin cukup familiar bagi mereka yang pernah liburan di Bromo. Namun untuk yang belum tahu, kamu perlu memahami seluk-beluknya dulu sebelum bergabung. Lebih jelasnya, yuk simak uraian berikut!

1. Asal-usul Upacara Kasada

Kembali ke masa lalu, masyarakat Tengger melakukan upacara adat ini untuk memperingati pengorbanan Raden Kusuma, putra bungsu Joko Seger dan Roro Anteng. Dipercaya, Roro Anteng (Putri Raja Majapahit) dan Joko Seger (Putra Brahmana) merupakan cikal bakal suku Tengger. 

Nama Tengger sendiri diambil dari Roro An teng dan Joko Se ger. Menurut legenda, pasangan ini setelah menikah berharap bisa segera memiliki keturunan. Dalam doanya, Joko Seger bersumpah akan mengorbankan salah satu anaknya ke kawah gunung Bromo jika Dewa berkenan memberikan keturunan. 

Doa itu ternyata dikabulkan. Sayangnya, setelah Roro Anteng dikaruniai 25 anak, Joko Seger justru lupa akan sumpahnya. Alam pun marah. Desa tempat mereka tinggal di kaki kawah Bromo dilanda banyak bencana. Pada akhirnya, anak bungsu Joko Tengger merelakan diri untuk dikorbankan ke kawah Bromo. 

2. Kapan Upacara Kasada Dilaksanakan?

Upacara Kasada digelar setahun sekali setiap bulan Kasada hari ke-14 dalam penanggalan kalender tradisional Hindu Tengger. Puncak acara digelar tepat saat bulan purnama menerangi kawah Bromo.

3. Melemparkan Persembahan ke Kawah Bromo

Saat upacara, masyarakat Suku Tengger dari empat kabupaten, yaitu Lumajang, Probolinggo, Pasuruan, dan Malang menggelar doa-doa di Pura Luhur Poten yang berada di kaki Gunung Bromo. Setelahnya, acara dilanjutkan dengan pelarungan sesajen ke kawah. 

Sesajen yang dilarung ke dalam kawah Gunung Bromo ini berupa aneka hasil bumi, terutama hasil perkebunan, pertanian, dan hewan ternak. Persembahan ini merupakan hasil kekayaan Suku Tengger setiap tahunnya.

4. Rebutan Sesajen Yadnya Kasada

Yadnya Kasada ini kental dengan ritual dan ajaran agama Hindu. Tapi bagi masyarakat Tengger, berkah upacara ini tak hanya dirasakan oleh orang-orang Hindu, melainkan juga semua orang. 

Karenanya, sesajen yang dilemparkan ke dalam kawah banyak diperebutkan warga sekitar. Ada yang membawa jaring, tongkat, bahkan terpal untuk menangkap sesajen yang dilarung ke kawah. 

Itulah beberapa uraian mengenai keseruan Yadnya Kasada. Sayangnya, akibat pandemi, pelaksanaan acara ini sempat tertutup hanya bagi masyarakat Tengger. Namun jika kondisi sudah membaik, mau nggak nih menyaksikan serunya Yadnya Kasada? Jangan lupa cek jadwal dan reservasi dulu melalui bromoproject.id !


Dapatkan penawaran istimewa untuk Trip bromo disini:

PESAN SEKARANG!